Selasa, 12 Oktober 2010

Tercipta UntukKu [ungu]

Tercipta UntukKu

Menatap indahnya senyuman diwajahmu
Membuat ku terdiam dan terpaku
Mengerti akan hadirnya cinta terindah
Saat kau peluk mesra tubuhku

Banyak kata
Yang tak mampu kuungkapkan
Kepada dirimu

Chorus:
Aku ingin engkau slalu
Hadir dan temani aku
Disetiap langkah
Yang meyakiniku
Kau tercipta untukku
Sepanjang hidupku

Aku ingin engkau slalu
Hadir dan temani aku
Disetiap langkah
Yang meyakiniku
Kau tercipta untukku
Meski waktu akan mampu
Memanggil seluruh ragaku
Ku ingin kau tau
Kuslalu milikmu
Yang mencintaimu
Sepanjang hidupku

Aku ingin engkau slalu
Hadir dan temani aku
Disetiap langkah
Yang meyakiniku
Kau tercipta untukku
Meski waktu akan mampu
Memanggil seluruh ragaku
Ku ingin kau tau
Kuslalu milikmu
Yang mencintaimu

Cinta Dalam Hati [ungu]

"Cinta Dalam Hati"

Mungkin ini memang jalan takdirku
Mengagumi tanpa dicintai
Tak mengapa bagiku
Asal kau pun bahagia dalam hidupmu, dalam hidupmu

Telah lama kupendam perasaan itu
Menunggu hatimu menyambut diriku
Tak mengapa bagiku
Mencintaimu pun adalah bahagia untukku, bahagia untukku

Kuingin kau tau diriku disini menanti dirimu
Meski kutunggu hingga ujung waktuku
Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
Dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
Tuk ucapkan slamat tinggal untuk slamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja

Katakan Yang Sebenarnya [Dewiq]

Katakan Yang Sebenarnya

Katakan padaku yang sebenarnya kau mau
Agar aku bisa lanjutkan hidupku
Perasaanku mengatakan kan ada pisah
Tapi mengapa kau menarik ulur hatiku

Jika kau butuh katakan butuh
Jika kau cinta katakan cinta

Katakan padaku apa yang harus ku buat
Biarkan kau bahagia dan aku juga bahagia
Perasaanku mengatakan akan ada pisah
Tapi mengapa kau menarik ulur hatiku

Reff:
Jika kau butuh katakan butuh
Jika kau cinta katakan cinta
Jika berpisah pisahlah saja
Sakit dan perih hanya sementara

Back to Reff:
Katakan padaku yang sebenarnya kau mau
Agar aku bisa melanjutkan hidupku

Back to Reff:

Luka Disinu [ungu]

Luka Disini




Dulu pernah ada cinta
Dulu pernah ada sayang
Namun kini tiada lagi perasaan seperti dulu
Kini tiada lagi kisah
Cinta ku telah musnah sudah
Hancur hati ku, telah kau sakiti perasaan ku



**
Biarkan ku pergi..
Jangan kau tanyakan lagi..
Ku yakin ini yang terbaik untuk kau dan diri ku


Biarkan berlalu,rasa cinta ini di hati..
Ku tak bisa untuk menahan, aku luka di sini


Back to ** chorus
 

Doa untuk Ibu [ungu]


"DOA UNTUK IBU"


kau memberikanku hidup
kau memberikanku kasih sayang
tulusnya cintamu, putihnya kasihmu
takkan pernah terbalaskan



hangat dalam dekapanmu
memberikan aku kedamaian
eratnya pelukmu, nikmatnya belaimu
takkan pernah terlupakan



reff:
oh ibu terima kasih
untuk kasih sayang yang tak pernah usai
tulus cintamu takkan mampu
untuk terbalaskan



oh ibu semoga tuhan
memberikan kedamaian dalam hidupmu
putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku



repeat reff


ooohh putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku

Sabtu, 21 Agustus 2010

Sejarah Mesjid Raya Medan


Mesjid Raya Medan

Pemilihan Topik

  • Letak
Mesjid Al-Mashun Medan yang terletak di jantung kota tepatnya di Jalan Sisingamangaraja, meski usianya hampir 100 tahun atau seabad (1906 - 2000), namun bangunan dan berbagai ornamennya masih tetap utuh dan kokoh.


Heuristik
Peninggalan kerajaan Islam Melayu Deli hingga kini masih menjadi kebanggaan umat Islam Medan dan Sumut, bahkan menjadi salah satu keunikan sejarah Islam masyarakat Melayu di Sumatera maupun di Malaysia.
Karenanya, rumah Allah ini tidak pernah sepi dari kunjungan umat baik untuk beribadah atau sekedar ber itikaf siang atau malam, apalagi kalau saat-saat bulan Ramadhan seperti ini pintu bangunan tua ini nyaris tidak ditutup selama 24 jam. Masjid yang menjadi identitas Kota Medan ini, memang bukan sekedar bangunan antik bersejarah biasa, tetapi juga menyimpan keunikan tersendiri mulai dari gaya arsitektur, bentuk bangunan, kubah, menara, pilar utama hingga ornamen-ornamen kaligrafi yang menghiasi tiap bagian bangunan tua ini. Masjid ini dirancang dengan perpaduan gaya arsitektur Timur Tengah, India dan Eropa abad 18.
Antara serambi yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh selasar kecil, sehingga melindungi bangunan/ruang utama dari luar. Di bagian dalam masjid ini, ditopang oleh 8 buah pilar utama berdiameter 0,60 m yang menjulang tinggi dan langsung menjadi penyangga kubah utama pada bagian tengah. Sedangkan 4 kubah lainnya berada di atas ke empat serambi selain ditambah dengan 2 buah menara di kiri-kanan belakang masjid
Kecuali itu, mimbar, keempat pintu utama dan 8 buah jendela serambi terbuat dari ukiran kayu jenis merbau bergaya seni tinggi - terbukti hingga kini masih tetap utuh. Belum lagi dengan ukiran dan hiasan ornamen khas Melayu Deli pada setiap sudut bangunan, yang serta merta melahirkan nilai-nilai sakral religius yang teramat dalam bagi tiap orang yang memasukinya.


Verifikasi
Pada bulan Ramadhan seperti saat ini, suasana di Masjid Raya ini menjadi jauh lebih semarak dibanding hari-hari biasa. Kegiatan ibadah tidak hanya berlangsung siang hari, melainkan juga malam hari hingga menjelang waktu sahur. Hanya saja kalau siang disisi dengan kegiatan muzakarah, diskusi tentang hukum sya'ri Islam, ceramah Ramadhan, dan berbagai kegiatan pengkajian Islam lainnya. Sedangkan, malam hari kegiatannya berupa shalat Tarawih dan Tadarrus Al-Qur'an hingga larut malam malah sampai dini hari saat sahur tiba. Kecuali itu, untuk menghidupkan suasana di komplek masjid, pengurus juga menyiapkan makanan bukaan setiap sore dengan bahan dari sumbangan para dermawan dan masyarakat sekitar masjid. Makanan berbuka yang disiapkan hingga 300 - 500 orang tersebut khusus bagi anak-anak yatim, gelandangan, dan kaum musafir yang jauh dari rumahnya saat waktu berbuka tiba. Kubahnya mirip kubah Masjid Raya Banda Aceh. Pengaruh kesenian Islam nampak pada denah, atap kubah, lengkungan (arcade), dan hiasan bulan sabit pada puncaknya.
Terlebih lagi pada ornamentasinya, baik di dinding, plafon, tiang-tiang, dan permukaan lengkungan yang kaya dengan hiasan bunga dan tumbuh-tumbuhan.
Motif seperti itu juga terlihat pada bentuk terali besi tingkap-tingkap segi empat maupun lengkungan, seperti ukiran dinding gaya India.
Di Indonesia hiasan semacam ini sering disebut hiasan Terawangan atau Kerawangan. Selain sebagai hiasan, juga berfungsi sebagai ventilasi atau lobang angin.
Masjid terindah di Sumut ini hingga kini masih dipergunakan oleh masyarakat muslim untuk sholat setiap hari. Berkat arsitekturnya yang khas dan tentu saja niai sejarahnya, masjid ini kerap dikunjungi wisatawan mancanegara.


Interpretasi
            Menurut pengurusnya, Pemda Sumut beberapa tahun lalu pernah merencanakan renovasi dan perluasan Masjid Raya Al-Mashun, agar bisa menampung jama'ah lebih banyak dan juga sambil merevisi bagian-bagian bangunan yang kelihatan lapuk. Namun, banyak pihak menantang rencana ini, karena khawatir nilai-nilai seni dari gaya arsitektur asli bangunan ini hilang dan sulit untuk ditiru oleh para arsitek zaman ini.
Itu sebabnya, bangunan masjid tua ini masih tetap utuh seperti bentuk aslinya ketika dibangun 94 tahun silam. Dan karena itu pula, Masjid Raya Al-Mashun Medan masih disebut-sebut sebagai salah satu masjid terindah sebagai bukti peninggalan dan kejayaan Kerajaan Islam masa lalu di Tanah Air.
Dan karena keunikan dan keindahan itu pula yang menjadikan masjid Raya Al-Mashun kini dijadikan salah satu kekayaan objek wisata sejarah, dalam kemasan paket pesona wisata Sumut, yang ternyata mampu menyedot kunjungan wisatawan asing dan dalam negeri yang tidak sedikit ke daerah ini. Menurut Drs.S. Sembiring- staf bagian promosi Dinas Pariwisata Tk.I Sumut, selain Masjid Raya Al-Mashun, peninggalan kesulthanan Melayu Deli yang kini layak dijual sebagai daya tarik wisata Sumut adalah Masjid Azizi di Tanjung Pura -Kab. Langkat, Istana Maimoon, Medan City Hall dan sejumlah bangunan bersejarah lainnya, baik warisan zaman kesultanan maupun masa penjajahan Belanda.
"Ini baru di sekitar Medan dan Langkat. Diluar itu, dunia pariwisata Sumut masih menyimpan pesona Berastagi, Danau Toba, Bukit Lawang, Air Panas Semangat Gunung, Sembahe, bahkan pesona Pulau Nias dan Taman Nasional Gunung Leuser dekat perbatasan dengan Aceh," ujar Sembiring.
Khusus di Masjid Raya Al-Mashun, kata Sembiring pihak pengurus masjid menyediakan booklet - yang berisi tentang sejarah dan latar belakang masjid, bagi para turis asing yang memerlukannya. Brosur yang dibagi secara gratis ini dimaksudkan agar para pengunjung non muslim tidak harus memasuki tempat suci itu jika hanya sekedar untuk mengetahui sejarah masjid tua kebanggaan umat Islam seabad itu.
"Menyediakan makanan berbuka bagi anak yatim dan kaum musafir, sudah merupakan tradisi Ramadhan di Masjid Raya Al-Mashun tiap tahun," tutur seorang pengurus Masjid.


Historiografi
Merupakan salah satu peninggalan Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alam - penguasa ke 9 Kerajaan Melayu Deli yang berkuasa 1873 - 1924 . Masjid Raya Al- Mashun sendiri dibangun tahun 1906 diatas lahan seluas 18.000 meter persegi, dapat menampung sekitar 1.500 jamaah dan digunakan pertama kali pada hari Jum'at 25 Sya'ban 1329 H ( 10 September 1909). Peninggalan Sulthan Ma'moen lainnya yang hingga kini masih utuh bahkan menjadi andalan objek wisata sejarah Medan adalah Istana Maimoon yang selesai dibangun 26 Agustus 1888 dan mulai dipakai 18 Mei 1891, dan berbagai bangunan tua lainnya seperti residen pejabat kesulthanan, masjid dan ruang pertemuan yang tersebar di berbagai pelosok bekas wilayah kesulthanan Melayu Deli- kini wilayah Kodya Medan, Kodya Binjai, Kab. Langkat dan Kab Deli Serdang.
Masjid Raya Al-Mashun Medan, banyak dikagumi karena bentuknya yang unik tidak seperti bangunan masjid biasa yang umumnya berbentuk segi empat. Masjid ini, dirancang berbentuk bundar segi delapan dengan 4 serambi utama di depan, belakang, dan samping kiri kanan, yang sekaligus menjadi pintu utama masuk ke masjid.


Gambar-Gambar dari dalam dan luar Mesjid Raya Medan





Sejarah Istana Maimoon Medan

Istana Maimon Medan

Pemilihan Topik
  • Letak

Istana ini terletak di jalan Brigadir Jenderal Katamso, kelurahan Sukaraja, kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara.
  • Luas

Luas istana lebih kurang 2.772 m, dengan halaman yang luasnya mencapai 4 hektar. Panjang dari depan kebelakang mencapai 75,50 m. dan tinggi bangunan mencapai 14,14 m. Bangunan istana bertingkat dua, ditopang oleh tiang kayu dan batu.Setiap sore, biasanya banyak anak-anak yang bermain di halaman istana yang luas.
  • Akomodasi dan Fasilitas lainnya

Oleh karena lokasinya di  tengah Kota Medan, tidak sulit mencari penginapan kelas melati atau pun hotel  berbintang. Restoran dan kedai makanan juga mudah ditemukan di sekitar lokasi. Apabila pengunjung membutuhkan penjelasan sejarah, di dalam Istana Maimoon disediakan guide (biayanya masih dalam konfirmasi). Pengunjung dapat berfoto tanpa ada larangan, namun ada tempat-tempat tertentu di dalam istana yang tidak boleh diduduki. Selain itu ada tempat penyewaan baju Melayu (untuk berfoto).

Heuristik

Salah satu ciri khas bangunan  Istana Maimoon ini ialah berarsitektur  Melayu, dan bercorak Eropa. Ia menjadi simbol kemajuan dan kemakmuran ekonomi, dan pluralisme budaya pada masa pemerintahan Kesultanan Deli. Istana Maimoon bukanlah satu-satunya istana di lingkungan Kesultanan Deli, namun keberadaan  istana-istana yang lain sudah tidak terlihat lagi. Dilihat dari sudut arsitektur secara keseluruhan bentuk atap adalah bertingkat dua, melalui koridor dari batu pualam kita dapat naik ke tingkat dua bangunan induk yang berteras di kiri dan kanannya yang disebut anjungan. Masuk melalui pintu gerbang utama kita langsung menemukan ruangan tamu dimana dahulu Sultan menerima tamu-tamu resminya. Kemudian kita berjalan melewati gerbang dengan lengkungan yang berbentuk lunas perahu terbalik yang penuh dengan ukiran-ukiran motif floralastis dan geometris kita memasuki ruangan induk pada bangunan seluas ï½± 412 M2 yang dahulu berfungsi sebagai balairung yaitu tempat upacara penobatan raja dan upacara adat lainnya. Disisi kirinya terdapat singgasana sultan yang bentuknya segi empat lengkap dengan kubahnya. Selain itu kita juga dapat melihat lukisan dan foto - foto Sultan Deli terdahulu antara lain Sultan Mahmud perkasa Alamsyah, Sultan Ma'mun Alrasyid Perkasa Alamsyah (pendiri Istana Maimun) dan lainnya.
Dari sisi kanan, didepan istana berdiri sebuah bangunan Batak Karo, dimana didalamnyaditempatkan sebuah meriam yang sudah puntung (putus). Oleh masyarakat benda ini populer dengan nama Mariam Puntung dan selalu dihubungkan dengan legenda Putri Hijau. Pada saat ini Istana  Maimoon dibuka untuk umum. Di dalam istana terdapat singgasana sultan dan  permaisurinya. Pengunjung dapat duduk dan berfoto di sana. Ruangan bagian  tengah sebelah kanan, terdapat tempat duduk yang lebar berwarna kuning, yang pada masa lalu merupakan tempat di mana sultan dan permaisuri duduk bersantai. Banyak foto keluarga kesultanan dipajang di dinding dan di  atas buffet.
Pada saat ini Istana  Maimoon dibuka untuk umum. Di dalam istana terdapat singgasana sultan dan  permaisurinya. Pengunjung dapat duduk dan berfoto di sana. Ruangan bagian  tengah sebelah kanan, terdapat tempat duduk yang lebar berwarna kuning, yang pada masa lalu merupakan tempat di mana sultan dan permaisuri duduk bersantai. Banyak foto keluarga kesultanan dipajang di dinding dan di  atas buffet.

Verifikasi
Arsitektur bangunan merupakan perpaduan antara ciri arsitektur Moghul, Timur Tengah, Spanyol, India, Belanda dan Melayu. Pengaruh arsitektur Belanda tampak pada bentuk pintu dan jendela yang lebar dan tinggi. Tapi, terdapat beberapa pintu yang menunjukkan pengaruh Spanyol. Pengaruh Islam tampak pada keberadaaan lengkungan (arcade) pada atap. Tinggi lengkungan tersebut berkisar antara 5 sampai 8 meter. Bentuk lengkungan ini amat populer di kawasan Timur Tengah, India dan Turki.
Bangunan istana terdiri dari tiga ruang utama, yaitu: bangunan induk, sayap kanan dan sayap kiri. Bangunan induk disebut juga Balairung dengan luas 412 m2, dimana singgasana kerajaan berada. Singgasana kerajaan digunakan dalam acara-acara tertentu, seperti penobatan raja, ataupun ketika menerima sembah sujud keluarga istana pada hari-hari besar Islam.Di bangunan ini juga terdapat sebuah lampu kristal besar bergaya Eropa.
Di dalam istana terdapat 30 ruangan, dengan desain interior yang unik, perpaduan seni dari berbagai negeri. Dari luar, istana yang menghadap ke timur ini tampak seperti istana raja-raja Moghul.
Ada beberapa pendapat mengenai siapa sesungguhnya perancang istana ini. Beberapa sumber menyebutkan perancangnya seorang arsitek berkebangsaan Italia, namun tidak diketahui namanya secara pasti. Sumber lain, yaitu pemandu wisata yang bertugas di istana ini, mengungkapkan bahwa arsiteknya adalah seorang Kapitan Belanda bernama T. H. Van Erp.

Interpretasi
Istana ini terkesan kurang terawat, boleh jadi, hal ini disebabkan minimnya biaya yang dimiliki oleh keluarga sultan. Selama ini, biaya perawatan amat tergantung pada sumbangan pengunjung yang datang. Agar tampak lebih indah, sudah seharusnya dilakukan renovasi, tentu saja dengan bantuan segala pihak yang concern dengan nasib cagar budaya bangsa.

Histeriografi
Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna kuning, warna kebesaran kerajaan Melayu. Pembangunan istana selesai pada 25 Agustus 1888 M, di masa kekuasaan Sultan Makmun al-Rasyid Perkasa Alamsyah. Sultan Makmun adalah putra sulung Sultan Mahmud Perkasa Alam, pendiri kota Medan.
Sejak tahun 1946, Istana ini dihuni oleh para ahli waris Kesultanan Deli. Dalam waktu-waktu tertentu, di istana ini sering diadakan pertunjukan musik tradisional Melayu. Biasanya, pertunjukan-pertunjukan tersebut dihelat dalam rangka memeriahkan pesta perkawinan dan kegiatan sukacita lainnya. Selain itu, dua kali dalam setahun, Sultan Deli biasanya mengadakan acara silaturahmi antar keluarga besar istana. Pada setiap malam Jumat, para keluarga sultan mengadakan acara rawatib adat (semacam wiridan keluarga). Bagi para pengunjung yang datang ke istana, mereka masih bisa melihat-lihat koleksi yang dipajang di ruang pertemuan, seperti foto-foto keluarga sultan, perabot rumah tangga Belanda kuno, dan berbagai jenis senjata. Di sini, juga terdapat meriam buntung yang memiliki legenda tersendiri. Orang Medan menyebut meriam ini dengan sebutan meriam puntung.
Kisah meriam puntung ini punya kaitan dengan Putri Hijau. Dikisahkan, di Kerajaan Timur Raya, hiduplah seorang putri yang cantik jelita, bernama Putri Hijau. Ia disebut demikian, karena tubuhnya memancarkan warna hijau. Ia memiliki dua orang saudara laki-laki, yaitu Mambang Yasid dan Mambang Khayali. Suatu ketika, datanglah Raja Aceh meminang Putri Hijau, namun, pinangan ini ditolak oleh kedua saudaranya. Raja Aceh menjadi marah, lalu menyerang Kerajaan Timur Raya. Raja Aceh berhasil mengalahkan Mambang Yasid. Saat tentara Aceh hendak masuk istana menculik Putri Hijau, mendadak terjadi keajaiban, Mambang Khayali tiba-tiba berubah menjadi meriam dan menembak membabi-buta tanpa henti. Karena terus-menerus menembakkan peluru ke arah pasukan Aceh, maka meriam ini terpecah dua. Bagian depannya ditemukan di daerah Surbakti, di dataran tinggi Karo, dekat Kabanjahe. Sementara bagian belakang terlempar ke Labuhan Deli, kemudian dipindahkan ke halaman Istana Maimun. Setiap hari, Istana ini terbuka untuk umum, kecuali bila ada penyelenggaraan upacara khusus.




Rabu, 04 Agustus 2010

Contoh-Contoh Pantun Berkait


"PANTUN BERKAIT"


Sempitnya Hati 

Beragam bunga terbit dari tangkainya
Harumnya bikin
 elus beta punya hati
Lelah ini jiwa sekadar untuk
 meraba 
Cinta tak kunjunglah
 jua beta rasai

Harumnya bikin elus beta punya hati
Seakan takkan pernah
 tutup matanya
Cinta tak
 kunjunglah jua beta rasai
Hancur batin
 ditumbuk nestapa

Seakan takkan pernah tutup matanya
Terus tersenyum
 bunga tiada malu
Hancur batin
 ditumbuk nestapa
Kotor hati jadi langsung mengguru

Terus tersenyum bunga tiada malu
Karna memang di
 dunia itu tugasnya
Kotor hati jadi langsung mengguru
Beta jadi bingung mau jalan kemana



Karna memang di dunia itu tugasnya
Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Beta jadi bingung mau jalan kemana
Mampus
 beta punya hati dikoyak sepi


Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
Bunga memang dikau itu pelipur lara
Mampus beta punya hati dikoyak sepi
Teguk sempitnya hari beta kawan derita






Pantun Berkait 1





Angin Barat bertiup nyaman
Burung gagak terbang ke rimba
Tanamkan kudrat pada keazaman
Bulan tidak jatuh ke riba

Bunga melur cempaka biru
Bunga rampai di dalam puana
Tujuh malam semalam rindu
Belum sampai padamu tuan

Bunga rampai di dalam puan
Ruku-ruku dari Peringgit
Belum sampai padamu tuan
Rindu saya bukan sedikit

Ruku-ruku dari Peringgit
Teras jati bertalam-talam
Rindu saya bukan sedikit
Nyaris mati semalam-malam

Teras jati bertalam-talam
Kapal berlabuh di lautan sisi
Nyaris mati semalam-malam
Bantal dipeluk saya tangisi

Kapal berlabuh di lautan sisi
Patah puteri naga-naganya
Bantal dipeluk saya tangisi
Hendak mati rasa-rasanya

Patah puteri naga-naganya
Sentakkan layar ke Inderagiri
Hendak mati rasa-rasanya
Air ditelan serasa duri

Sentakkan layar ke Inderagiri
Ikan todak dalam perahu
Air ditelan serasa duri
Tidur tak hendak makan tak mahu.